Selasa, 11 Mei 2010

Rangkuaman Ilmu Sosial Dasar

5 MANUSIA DAN KEINDAHAN

A. KEINDAHAN

Kata keindahan berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek, dan sebagainya. yang mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia dan sebagai Karena itu keindahan dapat dikatakan, bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia. Keindahan tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Dimanapun kapan pun dan siapa saja dapat menikniati keindahan. Keindahan adalah identik dengan kebenaran. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, selera mode, kedaerahan atau lokal.

(a). APAKAH KEINDAHAN ITU ?

Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas .Dalam menurut kata-kata keindahan yaitu menurut The Liang Gie dalam bukunya “Garis besar estetika”. Menurut asal katanya, dalam bahasa Inggris keindahan itu diterjemahkan dengan kata “beutiful” dalam bahasa Perancis–”beau”, sedang Italia dan spanyol “belld’ berasal dani ka a Tatin “bellum”. Keindahan dalam arti luas merupakan menurut Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagi sesuatu yang selain baik juga menyenangkan. Plotinus menuhis tentang ilmu yang indah dan kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara pula mengenai bush pikiran yang indah dan adat kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal pengertian keindahan dalam arti estetis yang disebutnya ‘symmetria’ untuk keindahan berdasarkan penglihatan ( misalnya pada karya pahat dan arsitektur.) dan hamlonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran (musik). Jadi pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi — keindahan seni — keindahan alam — keindahan moral — keindahan intelektual Keindahan dalam arti estetis mumi menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dan bentuk dan warna. Dan pembagian dan pembedaan terhadap keindahan diatas, Salah satu jawaban mencari ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian menyamakan ciri-ciri atau kwalita hakiki itu dengan pengertian keindahan. Jadi keindahan pada dasamya adalah sejumlah kwalita, pokok tertentu yang terdapat pada suatu hal. Kwalita yang paling sering disebut adalah kesatuan (unity), keselarasan (harmony), kesetangkupan (symmetry), keseimbangan (balance) dan perlawanan (contrast). Dapat mengambil kesimpulan ciri-ciri keindahan yaitu kesimpulan, bahwa keindahan tersusun dari berbagai keselarasan dan kebaikan dari garis, wama, bentuk, nada dan kata-kata. Ada lagi pendapat Thomas Aquinos (1225-1274) mengatakan, bahwa keindahan adalah sesuatu yang menyenangkan bilamana dilihat. Dan masih lagi pendapat masih banyak menjawab arti keindahan sampai masa modern. Biasanya dikatakan keindahaan dalam seni dan dan pengalaman estetik. .

(b). NILAI ESTETIK

Dalam rangka teori umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai seperti hal nya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan, dan sebagainya . Masalahnya sekarang ialah : apakah nilai estetik itu.? dalam bidang filsafat, istilah nilai seringkali dipakai sebagai suatu kata benda abstrak yang berarti kebethargaan (worth) atau kebaikan (goodness). Dalam dictionary of sociology and related sciences diberikan perumusan tentang value yang lebih terinci lagi sebagai berikut kemampuan yang dipercaya ada pada sesuatu benda untuk me imuaskan suatu keinginan manusia. Sifat dari sesuatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau sesuatu golongan. Menurut kamus itu selanjutnya nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang hares dibedakan secara tegas dari kegunaan. Contoh : (1) puisi bentuk puisi yang terdiri dari bahasa, diksi, bans, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik. Sedangkan pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda) puisi itu disebut nilai instrinsik. (2) Tari, tarian Damarwulan-minakjinggo suatu tarian yang halus dan kasar dengan segala macam jenis pakaian dan gerak-geriknya. Tarian itu menipakan nilai ekstrinsik, sedangkan pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan melawan kejahatan merupakan nilai instnnsik.

(c). KONTEMPLASI DAN EKSTANSI

Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi. Kontemplasi adalah dasar dalam dirt manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstansi adalah dasar dalam din manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah. Kedua artinya maksudnya manusia itu berupa karya budaya yaitu karya seni lukis, seni suara, seni taii, seni sastra, seni drama dan film, atau berupa ciptaan Tuhan misalnya pemandangan alam, bunga wama-wami, dan lain-lain. Maka manusia bisa memberi nilai itu dikatakan karya manusia dan tuhan menikmati keindahan. .

( d). APA SEBAB MANUSIA MENCIPTAKAN KEINDAHAN ?

Keindahan itu pada dasamya adalah alamiah. Alam ciptaan Tuhan. lru berarii bahwa keindahan itu ciptaan Tuhan. Alamiah artinya wajar, tidak berlebihan tidak pula kurang. Pengungkapan keindahan dalam karya seni didasari oleh motivasi tertentu dan dengan tujuan tertentu pula. Motivasi itu dapat berupa pengalaman atau kenyataan mengenai penderitaan hidup manusia, mengenai kemerosotan moral, mengenai perubahan nilai-nilai dalam masyarakat, mengenai keagungan Tuhan, dan banyak lagi lainnya. Tujuannya tentu saja dilihat dari segi nilai kehidupan manusia, martabat manusia, contoh . 1) Tata nilai yang telah usang Tata nilai yang terjelma dalam adat istiadat ada yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan. (2 pendentaan manusia Banyak faktor yang membuat manusia itu menderita. (3) Keagungan Tuhan Keagungan Tuhan dapat dibuktikan melalui keindahan alam dan keteraturan alam semesta serta kejadian-kejadian alam.

(e). KEINDAHAN MENURUT PANDANGAN ROMANTIK

Dalam buku AN Essay on Man (1954), Ems Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pemah selesai diperdebatkan. Dalam Endymion Dia mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pemah berlalu ke ketiadaan. John Keats(1795-1821) mengatakan, bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pemah berlalu ke ketiadaan. Dalam sajak di atas, Keats mengambil bahannya dari Endymion yang teniapat dalam mitologi pada zaman Yunani kuno Menurut mitologi Yunani ini, Endymion adalah seorang gembala yang oleh pars dewa diberi keindahan abadi. Menurut Keats, orang yang mempunyai konsep keindahan hanya tertentu jurnlahnya. Mereka mempunyai negatif capability, yaitu kemampuan untuk selalu dalam keadaan ragu-ragu, tidak menentu dan misterius tanpa mengganggu keseimbangan jiwa dan tindakannya hanya pikiran dan hatinya yang selalu diliputi keresahan.. Mengenai keindahan, Coleridge mengutip Shakespeare (1564-1616)menyatakan bahwa Keindahan adalah sublimasi yang terjadi karena kebebasan menyendiri dan hikmah ketidakberdosaan. Ada persamaan hakiki antara J.Keats dan Coleridge dalarn menanggapi hal-hal sesaat. Bagi mereka hal-hal sesaat adalah pelatuk yang meledakkan imajinasi dan imajinasi ini langsung membentuk keindahan.

B. RENUNGAN

Renungan berasal dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori. Teori-teori itu ialalh : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologik.

(a). TEORI PENGUNGKAPAN

Dalil dari teori ini ialah bahwa seni adalah suatu pengungkapan dari perasaan manusia. Teori ini terutama bertalian dengan apa yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan suatu karya seni. Tokoh teori ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952) menyatakan bahwa Expression adalah sama dengan intuition. Dan intuisi adalah pengetahuan intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentang hal-hal individuil yang menghasilkan gambaran angan-angan (images). Seorang tokoh lainnya dari teori pengungkapan adalah Leo Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni adalah memunculkan dalam diri sendiri suatu perasaan yang seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu kemudian dengan perantaraan pelbagai gerak, garis, wama, suar dan bentuk yang diungkapkan dalam kata-kata mernindahkan perasaan itu sehingga orang-orang mengalami perasaan yang sama.

(b). TEORI METAFISIK

Teori semi yang bercorak metafisis merupakan salah satu teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karya tulisannya untuk sebagian membahas estetik filsafati, konsepsi keindahan dan teori seni.. Dalarn jaman modem suatu teori seni lainnya yang juga bercorak metafisis dikemukakan oleh filsuf Arthur Schopenhauer (1788-1860). Menurut beliau seni adalah suatu bentuk dan pernahaman terhadap realita. Dan realita yang sejati adalah suatu keinginan (will) yang sementara.

(c). TEORI PSIKOLOGIS

Teori-teori metafisis dari para filsuf yang bergerak diatas taraf manusiawi dengan konsepsi-konsepsi tentang ide tertinggi atau kehendak semesta umumnya tidak memuaskan, karena terlampau abstrak dan spekulatif. Suatu teori tentang sumber seni ialah teori peimainan yang dikembangkan oleh Freedrick Schiller (1757-1805) dan Herbert Spencer (1820-1903). Menurut Schiller, asal mula seni adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam din seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang hares dikeluarkan. Menurut teori penandaan itu karya seni adalah iconic signs dari proses psikologis yang berlangsung dalam diri manusia, khususnya tanda-tanda dari perasaannya. Sebagai contoh sebuah lagu dengan irama naik turun dan alunan cepat lambat serta akhimya berhenti adalah simbol atau tanda dan kehidupan manusia dengan pelbagai perasaannya yang ada pasang atau surut serta tergesa-gesa atau santainya dan ada akhimya.

C. KESERASIAN

Keserasian berasal dari kata serasi dan dari kata dasar rasi, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang. . Filsuf Ingris Herbert Read merumuskan definisi, bahwa keindahan adalah kesatuan dan hubungan-hubungan bentuk yang terdapat di antara pencerapan-pencerapan inderawi kita (beauti is unity of formal relations among our sence-perception). Pendapat lain menganggap pengalaman estetik suatu keselarasan dinamik dari perenungan yang menyenangkan. .

(a). TEORI OBYEKTIF DAN TEORI SUBYEKTIF

The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan, bahwa dalam mencipta seni ada dua teori yakni teori obyektif dan teori subyektif. Salah satu persoalan pokok dari teori keindahan adalah mengenai sifat dasar dari keindahan. Dari persoalan-persoalan tersebut lahirlah dua kelompok teori yang terkenal sebagai teori obyektif dan teon subyektif. Pendukung teon obyektif adalah Plato, Hegel dan Bernard Bocanquat, sedang pendukung teon subyektif ialah Henry Home, Earlof Shaffesbury, dan Edmund Burke. Teori obyektif berpendapat, bahwa keindahan atau ciri-ciri yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualita) yang memang telah melekat pada bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya. Teori subyektif, menyatakan bahwa ciri-ciri yang menciptakan keindahan suatu benda itu tidak ada, yang ada hanya perasaan dalam din seseorang yang mengamati sesuatu benda. Adanya keindahan semata-mata tergantung pada pencerapan dari si pengamat itu.

(b) TEORI PERIMBANGAN

Teori obyektif memandang keindahan sebagai suatu kwalita dari benda-benda: Kwalita bagaimana yang menyebabkan sesuatu benda disebut indah telah dijawab oleh bangsa Yunani Kuno dengan teori perimbangan yang bertahan sejak abab 5 sebelum Masehi sampai abab 17 di Empa. Sebagai contoh bangunan arsitektur Yunani Kuno yang berupa banyak tiang besar. Teon perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas, yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka-angka. Pythagoras yang mencetuskan teor proporsi itu menemukan bahwa macarnya nada yang dikeluarkan oleh seutas senar tergantung pada panjang senar itu dan bahwa macamnya nada yang dikeluarkan oleh seutas senar akan menghasilkan susunan nada yang selaras (yakni indah di dengar), apabila panjangnya masing-masing senar itu mempunyai hubungan perimbangan bilangan-bilangan yang kecil misalnya 1:1, 1:2, 2:3 dan seterusnya. Jadi menurut teori proporsi ini keindahan terdapat dalam suatu benda yang bagian-bagiannya mempunyai hubungan satu sama lain sebagai bilangan – bilangan kecil. Contoh visual untuk perimbangan yang menyenangkan dilihat dan karenanya disebut indah oleh bangsa Yunani dulu ialah bentuk empat persegi, Blips yang masing-masing mempunyai proporsi 1:1,6 atau 3:5. Perimbangan itu dinamakan perbandingan keemasan (golden ratio).

6. MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. PENGERTIAN PENDERITAAN Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra { artinya menahan atau menanggung. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau_ti_n~atau lahir batin. Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat, ada yang berat ada juga yang ringan. Namur peranan individu juga menentukan berat-tidaknya intensitas penderitaan Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. Penderitaan akan dialami oleh semua orang, hal itu sudah merupakan “risiko” hidup. Bagi manusia yang tebal imannya musibah yang dialaminya akan cepat dapat menyadarkan dinnya untuk bertobat kepadaNya dan bersikap pasrah akan nasib yang ditentukan Tuhan atas dirinya. Kepasrahan karena yakin bahwa kekuasaan Tuhan memang jauh lebih besar dari dirinya, akan membuat manusia merasakan dirinya kecil dan menerima takdir akhimya masih dapat bersyukur bahwa Tuhan tidak memberikan cobaan yang lebih berat dari yang dialaminya. Baik dalam Al Quran maupun kitab suci agama lain banyak surat dan ayat yang menguraikan tentang penderitaan yang dialami oleh manusia atau berisi peringatan bagi manusia akan adanya penderitaan. Dalam Al-Quran berisi ayat tentang penderitaan yaitu surat Al.lnsyigoq:6 (q) dinyatakan “manusia ialah mahluk yang hidupnya penuh perjuangan.

B. SIKSAAN

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani, dan dapat juga benipa siksaan jiwa atau rokhani. Akibat siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan. Di dalam kitab suci diterangkan jenis dan ancaman siksaan yang dialami manusia di akhirat nanti, yaitu siksaan bagi orang-orang musyrik, syirik, dengki, memfitnah, mencuri, makan harta anak yatim, dan sebagainya.Antara lain,. ayat 40 surat Al Ankabut menya¬takan : “masing-masing bangsa itu kami siksa dengan ancaman siksaan, karena dosa-dosanya. sementara orang ketakutan itu sesdemikian hebatnya sehingga sangat mengganggu. Seperti pada kesepian, ketakutan.dapat juga timbul atau dialami seseorang walaupun lingkungannya ramai, sebab ketakutan merupakan hal yang sifatnya psikis. Banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan, antara lain:

(a) Claustrophobia dan Agoraphobia Cloustrophobia adalah rasa takut terhadap ruangan tertutup. Agoraphobia adalah ketakutan yang disebabkan seseorang berada di tempat terbuka.

(b) Gamangmerupakan ketakutan bila seseorang di tempat yang tinggi. Hal itu disebabkan, karena ia takut akibat berada di tempat yang tinggi. Misalnya seseorang hanis melewati jembatan yang sempit, sedangkan dibawahnya air yang mengalir, atau seseorang takut meniti dinding tembok dibawahnya.

(c) kegelapan merupakan suatu .ketakutan seseorang bila ia berada di tempat yang gelap. Sebab dalam pikirannya dalam kegelapan demikian akan muncul sesuatu yang ditakuti, misalnya setam, pencuri. Orang yang demikian menghendaki agar ruangan tempat tidur selalu dinyalakan lampu yang terang.

(d) Kesakitan merupakan ketakutan yang disebabkan oleh rasa sakit yang akan dialami. Seseorang yang takut diinjeksi sudah berteriak-teriak sebelum jarum injeksi ditusukkan ke dalam tubuhnya. Hal itu disebabkan karena dalam pikirannya semuanya akan menimbulkan kesakitan.

(e) Kegagalan merupakan ketakutan dari seseorang disebabkan karena merasa bahwa apa yang akan dijalankan mengalami kegagalan. Seseorang yang patah hati tidak mudah untuk bercinta kembali, karena takut dalam percintaan berikutnya jugs akan teijadi kegagalan, trauma yang pemah dialaminya telah menjadikan dirinya ketakutan kalau sampai terulang lagi

. C. KEKALUTAN MENTAL

Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana kekalutan mental dapat dirumuskan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang hares diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar. Gejala-gejala pennulaan bagi seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah : a. nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung b. nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah. Tahap-taham gangguan kejiwaan adalah : a. gangguan kejiwaan nampak dalam gejala-gejala kehidupan si penderita balk jasmani maupun rokhaninya b. usaha mempertahankan diri dengan cars negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salahc. kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, dapat banyak disebutkan antara lain sebagai berikut :

a. kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempuma; hal-hal tersebut sexing menyebabkan yang bei angkutan merasa rendah diri yang secara berangsur-angsur akan menyudutkan kaedudukannya dan menghancurkan mentalnya.

b. terjadinya konflik sosial budaya akibat nonna berbeda antara yang bersangkutan dengan apa yang ada dalam masyarakat, sehingga is tidak dapat menyesuaikan diri lagi; misalnya orang pedesaan yang berat menyesuaikan diri dengan kehidupan kota, orang tua yang telah mapan sulit menerima keadaan baru yang jauh berbeda dan masa jayanya dulu.

c. cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial; over acting sebagai overcompensatie.

Proses-proses kekalutan mental yang dialami oleh seseorang mendorongnya ke arah a. Positif : trauma (luka jiwa) yang dialami dijawab secara balk sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut waktu malam hari untuk memperoleh ketenangan dan mencari jalan keluar untuk mengatasi kesulitan yang dihadapinya, ataupun melakukan kegitan yang positif setelah kejatuhan dalam kehidupan. b. Negatif : trauma yang dialami diperlarutkan atau diperturutkan, sehingga yang bersangkutan mengalami frustasi,yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan.

Bentuk fustasi antara lain : agresi berupa kemarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tidak tettendali dan secara fisik berakibat mudah terjadinya hypenensi (tekanan darah tinggi) atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya. 2) resi adalah kembali pada pola reaksi yang primitif atau kekanak-kanankan (infantil). fiksasi adalah peletakan atau pembatasan pada satu pola yang sama (tetap), misalnya dgn membisu, memukul-mukul dada sendiri, membentur-benturkan kepala pada benda keras. identifikasi adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imag asinya, misalnya dalam kecantikan yang bersangkutan menyamakan diri dengan bintang film, dalam soal harta kekayaan dengan pengusaha kaya yang sukses. 3) nars~ isme adalah self love yang berlebihan, sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior daripada orang lain. autisipe adalah gejala menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, is puas dengan fantasinya sendiri yang dapat menjwus ke sifat yang sinting. Penderita kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti: kota-kota besar yang banyak memberi tantangan-tantangan hidup yang berat, sehingga orang merasa dikejar-kejar dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, sementara itu sebagian orang tidak mau tahu keperluan hidupnya, sebagian orang tidak mau tahu terhadap penderitaan orang lain akibat egoisme sebagai cin masyarakat kota. 4) gran yang tidak beragan~a tidak memiliki keyakinan, bahwa diatas dirinya ada kekuasaan yang lebih tinggi, sehingga sifat pasrah umumnya tidak dikenalnya, dalam keadaan yang sulit orang yang demikian ini mudah sekali mengalami penderitaan. 5) orang yang terialu mengejar materi seperti pedagang dan pengusaha memiliki sifat ngoyo dalam memperoleh tujuan kegiatannya, yaitu mencari untung sebanyak mungkin, mereka adalah kaum materialis dan mengabaikan masalan spintuat yang justru membuat seseorang pasrah pada saat-saat tertentu. Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya.

D. PENDERITAAN DAN PERJUANGAN Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan. Penderitaan adalah bagian kehidupan manusia yang bersifat kodrati. Manusia adalah mahluk berbudaya, dengan budayanya itu ia berusaha mengatasi penderitaan yang mengancam atau dialaminya. Penderitaan dikatakan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekwensi manusia hidup, bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia, melainkan juga menderita.. maka itu manusia harus optimis. Allah telah berfirman dalam surat Arra’du ayat 11, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib seseorang kecuali orang itu sendiri yang berusaha merubahnya. Pembebasan dari penderitaan pada hakekatnya meneniskan kelangsungan hidup. Caranya ialah berjuang menghadapi tantangan hidup dalam alarn lingkungan, masyarakat sekitar, dengan waspada, dan disertai doa kepada Tuhansupaya terhindar dari bahaya dan malapetaka.

E. PENDERITAAN, MEDIA MASA DAN SENIMAN Dalam dunia modem sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya menyejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita. Hal disebabakan oleh ciptaan manusaia contoh manusia membuat bom atom untuk membom di Hirosyima dan Nagasaki. Antara lain bencana di Unisovyet karena , kebocoran reaktor nuklir, kebocoran as beraccun di India, perang di Irak. Dengan demikiaan dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu. Nyatanya tidak sedikit bantuan dan i para dermawan dan sukarelawan berupa material atau tenaga untuk meringankan penderitaan dan penyelamatan mereka dari musibah ini. Bantuan-bantuan ini dilakukan secara perseorangan ataupun melalui organisasi-organisasi sosial, kemudian dikirimkan atau diantarkan langsung ke tempat-tempat kejadian dan tempat-tempat pengungsian.

.F. PENDERITAAN DAN SEBAB-SEBABNYA Apabila kita kelompokkan secara sederhana berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut : A) Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia. Penderitaan yang menimpa manusia karena perbuatan buruk manusia dapat terjadi • dalam hubungan sesama manusia dan hubungan manusia dengan alam sekitamya. Penderitaan ini kadang disebut nasib buruk karena sudah ditentukan takdir oleh Tuhan dikatakan penyebabkan oleh manusia i ) Karena perbuatan bunk antara sesama manusia maka manusia lain menjadi menderita, (1) pembantu nunah tangga yang diperkosa, disekap, disiksa oleh majikannya, sudah pantas jika majikan yang biadab itu diganjar dengan hukuman penjara oleh pengadilan Negeri. (2) Perbuatan buruk orang tua Arie Hangara yang menganiaya anak kandungnya sendiri sampai mengakibatkan kematian,sudah pantas jika dijatuhkan hukuman oleh pengadilan Negeri. (3) Perbuatanburuk para pejabat pada zaman Orde Lama dilukiskan oleh seniman Rendra dalam puisinya “Bersatulah Pelacur-Pelacur Kota Jakarta”, perbuatan buruk yang merendahkan derajad kaum wanita, yang memandang wanita tidak lebih dari pemuas nafsu seksual. Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungannya juga menyebabkan penderitaan manusia. Tetapi manusia tidak menyadari hal ini. Mungkin kesadaran itu barn timbul setelah musibah yang membuat manusia menderita, misalnya : (1) Musibah banjir dan tanah longsor Lampung Selatan bermula dari penghunian liar di hutan lindung, kemudian dibabat menjadi tandus dan gundul oleh manusia-manusia penghuni itu. Akibatnya beberapa jiwa jadi korban banjir, ratusan rumah hancur, belum terhitung lagi jumlah ternak dan harta benda yang hilang/musnah, (2) Perbuatan lalai, mungkin kurang kontrol terhadap tangki-tangki penyimpanan gas-gas beracun dari perusahaan “union carbide” di India. Gas-gas beracun dari tangki penyimpanan bocor memenuhi dan mengotori daerah sekitarnya, mengakibatkan ribuan penduduk penghuni daerah itu mati lemas,dan mengalami cacad. Manusia pun bertanggung jawab untuk memulihkan penderitaan manusia disitu. B) Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/ azab Tuhan Penderitaan manusia dapat juga terjadi akibat penyakit atau siksaan/ azab Tuhan Namun kesabaran, tawakal, dan optimisme dapat merupakan usaha manusia untuk mengatasi penderitaan itu. Beberapa kasus penderitaan dapat diungkapkan berikut ini: (1) Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan, diasuh dengan tabah oleh ,prang tuanya. Ia disekolahkan, kecerdasannya luar biasa. (2) Nabi Ayub mengalami siksaan Tuhan, tetapi dengan sabar ia menerima cobaan ini Bertahun-tahun ia menderita penyakit kulit, sehingga istrinya bosan memliharanya, dan ia dikucilkan. Disini kita dihadapkan kepada masalah sikap hidup kesetiaan, kesabaran, tawakal, pasrah, tetapi juga sikap (3) ‘ (4) hidup yang lernah, seperti kesetiaan dan kesabaran sang istn yang luntur, karena penyakit Nabi Ayub yang cukup lama. (5) (3) Tenggelamnya Fir’aun di taut Merah seperti disebutkan dalam Al-Qur’an adalah azab yang dijatuhkan Tuhan kepada orang yang angkuh dan sombong. Fir’aun adalah raja Mesir yang mengaku dirinya Tuhan. Ketika Fir’aun bersama bala tentaranya mengejar nabi Musa dan pengikut-pengikutnya menyeberang taut Merah, Taut itu terbelah dan Nabi Musa serta para pengikutnya berlalu. Ketika Fir’aun dan tentaranya berada tepat di tengah belahan taut merah itu, seketika itu juga Taut merah tertutup lagi dan mereka sernua tenggelam.

G. PENGARUH PENDERITAAN (7) Orang yang mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bemiacam-macam dan sikap dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Sikap negatif misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. . (8) Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup, bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dart penderitaan, dan penderitaan itu adalah hanya bagian dart kehidupan. Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti. (9) Apabila sikap negatif dan sikap positif.ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca; penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya. Penilaian itu dapat berupa kemauan untuk mengadakan perubahan nilai-nilai kehidupan dalam masyarakat dengan tujuan perbaikan keadaan. Keadaan yang sudah tidak sesuai ditinggalkan dan diganti dengan keadaan yang lebih sesuai. Keadaan yang berupa hambatan hares disingkirkan.

Budaya Satpol PP Bukan Tukang Gusur atau Doyan Gusur


Tugas dan Peran dari Satuan Polisi Pamong Praja, (Satpol PP), bukan hanya sebatas pada urusan gusur menggusur seperti persepsi yang sudah telanjur melekat di mata masyarakat.


Pernyataan itu dikemukakan Sekretaris Daerah Provinsi Gorontalo, Idris Rahim, saat membuka Sosialisasi Penegakan Peraturan Daerah se-Provinsi Gorontalo, di Hotel Ceria, Kamis.

"Satpol PP masih kerap dianggap sebagai tukang gusur lapak kaki lima dan semacamnya," kata dia. Padahal, peran Satpol PP adalah mengawal kebijakan dan penegakan peraturan daerah yang bermuara pada terciptanya masyarakat yang tertib dan nyaman kehidupan sosialnya.

"Jadi salah kaprah jika Satpol PP dianggap sebagai tukang gusur, yang menganggu ketenteraman masyarakat," ujarnya.

Meski demikian, setiap Perda yang diberlakukan perlu dikaji lebih dalam apakah sudah sesuai jika diterapkan pada karakteristik masyarakat Gorontalo, katanya.

Sebuah perda yang harus mempertimbangkan segi kesiapan aparat penegak di dalamnya, serta kesiapan masyarakat atas pemberlakuannya.

"Tanpa pengkajian seperti itu, maka sebuah perda akan banyak terhambat penerapannya, hal itu juga turut mempengaruhi citra Satpol PP sebagai aparat penegak aturan daerah," katanya.

Sementara itu, Kepala Satpol PP Provinsi Gorontalo menambahkan, acara yang diikuti oleh perwakilan Satpol PP pada enam kabupaten dan kota itu, bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang bagaimana menyikapi masyarakat saat terjadi penindakan atau penegakan perda.

"Jangan sampai anggota Satpol PP sendiri tidak tahu, untuk apa, mengapa, dan bagaimana mereka harus bertindak sebagai eksekutor di lapangan," katanya.

Kebudayaan Amerika sebagai "Polisi Internasional"


bila peran AS (Amerika Serikat) mengemban peran “polisi” tentulah sangat hiperbolis. mereka harus ditanya tatanan apa yang mereka jaga, hak milik apa yang mereka bela, penjahat macam apa yang akan diringkus dan hukum mana yang memberikan mereka koherensi dan tatanan. denagn kata lain, siapakah “sang lain” yang harus dijauhkan dari masyarakat kekusaan.

tak ada jenderal yang lebih parah untuk melaksakan perang ketimbang menajdi seorang militer. itu sebabnya dulu, jenderal-jenderal besar, para pemenag perang (bukan mereka yang berjuang dalam medan pertempuran) adalah politisi negarawan.tapi kini bila mereka sudah tidak ada lagi, lalusiapakah yang melakukan perang penaklukan dunia yang berlangsung sekarang ini? aku ragu orang akan mengatakan bahwa bush dan rumsfeld (nama dengan huruf kecil) yang memipin perang di Irak.

jadi, yang memimpin ini adalah orang militer, atau bukan!!! bila memang militer yang memimpin hasilnya akan segera terlihat. militer tidak akan puas sebelum menghancurkan semuanya. sepenuhnya, atau dengan kata lain bukan dengan mengalahkannya namun melenyapkan atau memusnahkannya. maka solusi krisis hanya pendahuluan dari krisis yang lebih besar, pendahuluan bagi kengerian yang mustahil diungkapkan dengan kata-kata.

kalau bukan orang militer lalu siapa? mungkin orang bilang korporasi. tapi mereka juga punya logika yang mereka bubuhkan pada orang-orang itu, dan merekalah yang menitahkan orang-orang ini pergi kearah ini atau ke arah mana? ke arah laba. dalam logika ini uang mengarahkan dirinya untuk mengarah ke laba yang tumbuh dengan cepat dan bersinambung. akan ia mengarahkan dirinya ketempat yang kurang atau lebih? ya, korporasi akan pergi dengan sengaja untuk melawan korporasi lainnya

akankah hasil perang di Irak menyelesaikan krisis yang kini menghadapi korporasi-korporasi yang besar? tidak, atau setidaknya dalam dalam waktu yang dekat