Minggu, 25 September 2011

Reshuffle Kabinet

Otak-atik Reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu jilid Kedua

Kalangan Istana makin kencang menyuarakan kepastian akan adanya perombakan kabinet. Berbagai prediksi muncul dari berbagai kalangan. Berikut ini otak-atik reshuffle dengan beberapa kategori dari beberapa pengamat politik dan pegiat survei, seperti Indo Barometer.

A. Kinerjanya Dianggap Tidak Memenuhi Target

1. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh
DESAKAN:
Pengamat energi Pri Agung Rakhmanto menilai Menteri Darwin layak diganti.
Soalnya, selama dua tahun ini kebijakan energi di Indonesia dinilai tidak jelas.
RESPONS:
Seusai rapat listrik di kantor Wakil Presiden, Darwin memilih segera masuk ke mobil yang kemudian meninggalkan kantor Wakil Presiden.

2. Menteri Hukum dan HAM Patrialis Akbar
DESAKAN:
Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari menilai Menteri Patrialis Akbar belum berhasil menangani masalah di lembaga pemasyarakatan. Selain itu ia sering mengeluarkan pernyataan kontroversial.
RESPONS:
”Kalau masalah reshuffle, saya tidak memberi komentar ,” ujar Patrialis seusai rapat paripurna di DPR.

3. Menteri Keuangan Agus Martowardojo
DESAKAN:
@ ”Menteri Keuangan Agus Martowardojo kurang sejalan dengan Presiden dan anggota kabinet lain,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari.
@ Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan M. Romahurmuziy menilai kinerja sektor perekonomian kurang optimal. ”Portofolio di sektor perekonomian belum optimal,” ujarnya.
RESPONS:
Dengan bercanda, Menteri Agus mengatakan, ”Heh kamu, yang lain nanyaserius, kok kamu tanya reshuffle?” ujarnya saat ditemui di Istana, pekan lalu.

4. Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto
DESAKAN:
Indo Barometer menilai pencapaian target infrastruktur belum maksimal.
RESPONS:
Belum ada tanggapan dari Menteri Djoko. Saat dihubungi melalui telepon tidak mengangkat panggilan dan pesan pendek yang dikirim belum dijawab.


B. Tersangkut Kasus di Kementeriannya

1. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar
DESAKAN:
Kinerja kementerian dinilai miring karena masalah tenaga kerja, khususnya TKI. Ditambah kasus dugaan korupsi di kementeriannya. “Layak diganti. Tapi sulit diprediksi karena posisinya sebagai Ketua Umum Partai Persatuan Bangsa,” kata Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari.
RESPONS:
”Ya, monggo (silakan). Memang itu prerogatif Presiden. Kami tidak punya
pengetahuan soal kapan dan segalanya,” kata Muhaimin.

2. Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng
DESAKAN:
Peneliti Lingkaran Survei Indonesia Adjie Alfaraby mengatakan kasus dugaan korupsi di Kementerian Pemuda dan Olahraga serta Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi bisa menjadi gambaran menteri itu layak dievaluasi.
RESPONS:
”Itu hak prerogatif Presiden. Saya siap diangkat dan diberhentikan,” kata Andi, Kamis lalu.


C. Alasan Sakit dan Persoalan Pribadi

1. Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa
DESAKAN:
“Presiden harus mengganti menteri yang tidak melindungi anak dan keluarganya," kata Wakil Ketua Perlindungan Anak Indonesia Asrorun Niam.

RESPONS:
Belum ada respons dari Menteri Suharso. Dihubungi, tapi tidak diangkat. Partai Persatuan Pembangunan, partai pengusung Suharso, melalui sekretaris jenderalnya, M. Romahurmuziy, mengatakan, ”Itu hak prerogatif Presiden. Penilaian berdasarkan prestasi, loyalitas, dan dedikasi.”

2. Menteri Perhubungan Freddy Numberi
DESAKAN:
Menurut peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfaraby, hasil survei LSI masalah pribadi yang menerpa Menteri Perhubungan Freddy Numberi dan Menteri Perumahan Rakyat Suharso Monoarfa telah mengakibatkan kepuasan publik terhadap pemerintahan menurun. Meski secara faktual belum terbukti, pemberitaan di media massa menjadi persepsi publik.

RESPONS:
Belum ada respons dari Menteri Freddy. Namun anggota Dewan Pembina Partai Demokrat, Ahmad Mubarok, menyatakan menteri dari Demokrat juga siap diganti jika dinilai tidak layak.

3. Menteri Badan Usaha Milik Negara Mustafa Abubakar
DESAKAN:
Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional Viva Yoga Mauladi mengatakan salah satu menteri yang layak diganti adalah Menteri Mustafa karena sakit.

RESPONS:
Belum ada tanggapan dari Mustafa. Dia masih menjalani perawatan dokter dan masa penyembuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar