Dalam kehidupan sehari-hari pekerjaan itu akan menghadapai suatu proyek dimana untuk menambah pendapatan atau pun melakukan tugas yang diberikan oleh atasan pekerjaan tersebut.
Mungkin hingga saat ini, banyak proyek yang sukses dan gagal. Dimana kegagalan diakibatkan kurangnya persiapan yang matang dalam pembuatan atau pelaksanaan proyek tersebut. Maka dari itu, sebelum pelaksanaan proyek kita perlu melakukan "Manajemen Proyek dan Resiko" yang mana mengetahui resiko dari proyek itu dan cara untuk menghadapi proyek itu.
Disini saya akan mencoba memberikan contoh Manajemen Proyek dan Resiko pada Proyek pembangunan jembatan penyeberang.
Yang dibutuhan proyek jembatan penyeberang.
1. Tempat dan dimana jembatan penyeberang akan dibangun. Penentukan tempat
berdasarkan kendaraan yang penyeberang antar pulau sangat ramai seperti kapal
penyeberang.
2. Berapa panjang lintasan jembatan penyeberang tersebut.
3. Penentukan letak awal dan akhir jembatan penyeberang tersebut.
4. Membuat pilar-pilar jembatan agar kuat.
5. Membuat gerbang tol sesuai letak masuk dan keluar jembatan penyeberang.
6. Membuat jembatan gantung.
7. Membuat rencana pembangunan jembatan penyeberang tentang waktu lama pekerjaan
dari awal sampai akhir.
Modal yang dibutuhan.
1. Pelengkapan makna jalan seperti rambu lalu lintas.
2. Aspal untuk pengerasan jalan.
3. Beton untuk perbatasan jalan dan pengerasan jalan.
4. Baja untuk membuat pilar-pilar jembatan dan jembatan gantung.
5. Dan sebagai.
Modal dibutuhan berasal dai APBN dan APBD, perusahaan swasta, dan Dinas Perhubungan Lalu Lintas.
Untuk biaya jasa.
1. Pembayaran personel tenaga kerja.
2. Pemakaian alat berat.
3. Pembuatan jembatan penyeberang beserta dengan perlengkapan jalannya.
Masalah yang kemumngkinan akan didapat.
1. Kemacetan apabila kelebihan volume.
2. Kecelakaan lalu lintas.
3. Fasilitasnya rusak karena dicuri.
4. Jalan rusak.
Cara penyelesaikan masalah
1. Perawatan jembatan penyeberang secara berkala.
2. Segera perbaiki jika kalau jalan rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar