The ParaGames ASEAN adalah acara multi-olahraga dua tahunan yang diselenggarakan setelah setiap Asia Tenggara Games untuk atlet dengan cacat fisik. Permainan yang diikuti oleh 11 negara yang terletak di Asia Tenggara. Games Para, patterned setelah Paralimpiade, yang dimainkan oleh atlet penyandang cacat penyandang cacat mobilitas, cacat visual, yang diamputasi dan mereka dengan cerebral palsy.
The ParaGames ASEAN berada di bawah pengaturan ASEAN Para Olahraga Federation (APSF). Permainan yang diselenggarakan oleh negara yang sama di mana SEA Games berlangsung.
ASEAN Para Games ke-VI/2011 rencananya akan digelar di kota Solo Jawa Tengah, sebulan setelah pelaksanaan SEA GAMES di Palembang. Untuk menghadapi event akbar bagi “patriot-patriot” olahraga penyandang disabilitas (cacat) se Asia Tenggara (Asean), pemerintah kota Surakarta selaku tuan rumah terus berbenah mempersiapkan segala sarana, prasarana maupun kebutuhan lainnya sehingga pelaksanaan event tersebut bisa berjalan dengan sukses. “Saya mengikuti terus perkembangan persiapan panitia lokal, karena itu saya minta mereka terus berkordinasi dengan panitia pusat maupun kepanitian di tingkat provinsi Jawa Tengah,” ujar Walikota Solo, Joko Widodo saat menerima pihak INASPOC (Indonesia Asean Paragames Organizing Committe) di rumah dinasnya, Jl. Slamet Riyadi.
Menyambut event ASEAN Para Games tersebut, menurut Walikota “Jokowi”, begitu biasa ia disapa, harus digaungkan informasinya mulai sekarang sehingga masyarakat tahu akan adanya event berskala internasional tersebut. Oleh karena itu, ia pun menyambut gembira dan merespons positif ketika pihak INASPOC menyampaikan bahwa akan ada kirab obor api Paragames beberapa hari sebelum hari pelaksanaan pembukaan ASEAN Para Games di stadion Manahan. “Saya mengusulkan agar kirab tersebut dikemas sebagai kirab budaya sehingga menunjukkan keterlibatan masyarakat secara aktif. Dengan demikian, kami berharap Paragames ini bukan saja milik INASPOC, atau NPC atau panitia saja, akan tetapi event ini menjadi milik masyarakat,” ujar Jokowi.
Kirab api obor ASEAN Paragames tersebut, kata Walikota Jokowi, sengaja dikemas dalam bentuk kirab budaya dengan melibatkan pasukan maupun abdi dalem keraton, karena diharapkan menjadi event “pemanasan” menjelang “open ceremony” yang akan menjadi “peak performance” atraksi kebudayaan yang juga akan memeriahkan acara pembukaan di stadion Manahan Solo. “Kalau pembukaan SEA GAMES di Palembang bernuansa teknologi modern dengan kembang api, maka pembukaan Paragames di Solo akan lebih cenderung bernuansa “cultural performance” sebagai ciri dari Solo sebagai “The Spirit of Java”,” tandas Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar